Senin, Agustus 10, 2009

Ciri-Ciri Takwa

Takwa merupakan satu sifat dari muslim yang beriman. Karena, iman Islam dalam diri seorang muslim harus dibarengi dengan takwa. Keimanan dan ketakwaan seorang muslim adalah kunci agar mendapatkan ridho dan barokah dari Allah swt. Apa sajakah ciri-ciri orang bertakwa?

Setidaknya ada tiga ciri orang bertakwa. Pertama, ridho terhadap perintah Allah swt, seberat apa pun perintah tersebut. Kemudian ia bersungguh-sungguh menjalankannya, tentu sesuai kemampuan, walau nafsu tidak menyukainya. Kedua, ridho terhadap larangan Allah swt, senikmat apa pun larangan tersebut. Kemudian ia bersungguh-sungguh menjauhinya, walau nafsu sangat menyukainya. Ketiga, ridho terhadap apa pun yang Allah takdirkan kepada dirinya. Tidak berkeluh kesah, berputusa asa, serta berburuk sangka. Ridh di sini bukan berarti apatis. Ridho di sini adalah kesiapan hati menerima apa pun ketentuan Allah swt, serta berusaha optimal untuk mendapatkan takdir terbaik.

Kita tidak akan pernah mencapai derajat takwa tanpa memiliki kesungguhan untuk berproses, berlatih dan meminta kepada Allah swt. Namun, semua itu tidak berarti jika Allah tidak memberikan kuncinya kepada kita. Kunci tersebut adalah ilmu. Ilmu adalah kunci pembuka pintu gerbang ketakwaan, landasan semua amal. Sangat sulit mengetahui mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang Allah, jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Dan salah satu tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba menurut adalah dikaruniainya kepahaman terhadap ilmu, terutama ilmu agama. Dengan ilmu tersebut ia bisa mengenal Allah, mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak, sehingga hidupnya lebih tertuntun.

Ketika kita bersungguh-sungguh menggapai tiga ciri takwa tersebut, optimal dalam beramal dan menjauhi maksiat, serta senantiasa tawakal dengan landasan ilmu, maka Allah akan mengaruniakan kekuatan ruhiyah kepada kita. Amal kebaikan yang kita lakukan akan menguatkan keimanan dalam diri kita. Semakin banyak amal saleh yang kita lakukan akan semakin kuat diri kita. Sedangkan jika amal keburukan atau maksiat yang lebih banyak dilakukan, maka akan mejadi lemahlah diri kita. Amal saleh, kebaikan dan ibadah yang selalu kita lakukan akan membuat komunikasi kepada Allah menjadi lancar, seakan kita dekat dengan-Nya. Sedangkan bila maksiat yang banyak dilakukan, kita akan jauh dari Allah swt. Nauzubillahiminzalik.

Apabila kekuatan ruhiyah kita sudah kuat, Insya Allah diri ini akan terasa tenang dan damai, resah gelisah dan kesempitan hidup akan dijauhkan dari kita, dan akan lebih terpelihara dari berbuat maksiat, Orang yang banyak beramal saleh tentunya memiliki tingkah laku yang baik, ucapannya tidak banyak namun bermakna dan bermanfaat. Selain itu, Allah swt juga akan memberikan kemudahan dalam beramal. Orang yang kuat ruhiyahnya memiliki energi yang sangat besar dalam beramal saleh. Apa yang disukai Allah akan ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Ibadah-ibadah wajibnya senantiasa ia hiasi dengan ibadah-ibadah sunnah. Ia pun kecewa berat jika tertinggal dalam berbuat taat. Selain itu, ia akan dikaruniakan dengan doa yang mustajab. Sangat wajar jika doa-doanya diijabah, sebab ia memiliki ruhiyah yang kuat, iman dan takwa yang tinggi, sehingga kontaknya kepada Allah tidak terputus.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang bertakwa, yang dikaruniai pemahaman agama serta kekuatan ruhiyah yang mantap. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar