Jumat, Agustus 14, 2009

Mencintai Allah swt

Setiap muslim yang beriman tentunya menyadari kewajibannya untuk mencintai Allah swt. Dengan bertakwa kepada Allah swt, otomatis ia akan berpegang teguh dan istiqomah pada Allah swt. Semakin ia dekat dengan Allah dan menjalankan kewajibannya, maka ia akan semakin mencintai Allah swt. Karena ia menjadikan Allah swt dan segala perintah-Nya, sebagai prioritas utama dalam kehidupannya. Sehingga cintanya kepada Allah swt adalah yang utama, melebihi cinta kepada manusia termasuk kepada orangtua, suami/istri, anak-anak, dan lain-lain. Allah swt berfirman, yang artinya: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya”.( QS. Al-Baqarah: 165)

Jika seseorang mencintai sesamanya lebih tinggi derajatnya daripada cinta kepada Allah swt, maka ia sama sama saja telah berbuat zalim. Padahal Allah swt telah memberi peringatan dalam surat At-Taubah ayat 24: “Katakanlah, "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan -Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan -Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”

Sesungguhnya ada banyak cara untuk mencintai Allah swt dan menggapai cinta-Nya. Seperti yang berikut ini:
• Mendekatkan diri kepada Allah swt (taqarub) dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah setelah melakukan ibadah-ibadah fardhu. Jika orang yang beriman mencintai Allah dengan mengerjakan ibadah-ibadah fardhu dengan sempurna, maka dengan menambahkan ibadah-ibadah sunnah ia akan dapat menggapai cinta-Nya. ibadah-ibadah sunnah yang dikerjakan antara lain sholat-sholat sunnah, puasa sunnah, sedekah, dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan Umrah.

• Membaca Al Quran adalah cara untuk mencintai Allah, karena di dalamnya terdapat kalamullah-kalamullah yang sangat suci. Tidak hanya dibaca, tetapi juga dipahami, direnungi, dimengerti, serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

• Cinta kepada Allah swt berarti selalu ingat kepada-Nya. Berdzikir di dalam hati, di dalam lisan, bahkan di setiap tingkah laku. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :"Aku bersama hambaKu,s elama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepadaKu".
• Berusaha untuk mencintai Allah swt melebihi dirinya sendiri dan orang lain, dengan berusaha lebih mengenal-Nya, mengetahui dan memahami nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.

• Selalu bersyukut akan nikmat yang didapat. Karena hanya Allah swt lah Sang Pemberi nikmat bagi hamba-hamba-Nya. setiap nikmat yang diberikan adalah bukti kebesaran-Nya. dan beryukur kepada-Nya akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepada-Nya.

• Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Kapankan itu? Yaitu saat sepertiga terakhir malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan sholat malam agar mendapatkan cinta Allah.

• Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka iapun akan mendapatkan cinta Allah swt. Selain itu juga mengenal dan mencintai mereka yang dicintai oleh Allah swt, yaitu para Rasul, para anbiyya, para aulia, hamba-hamba Allah yang jujur, para syuhada, serta hamba-hamba Allah yang shaleh.

Saat kita sudah begitu mencintai allah swt, kita sangat merindukan perjumpaan dengan-Nya. dan dalam kehidupan seharihari, sangat senang menikmati ibadah dengan khusyuk dan bertaqarub kepada-Nya. Firman Allah swt: “Katakanlah: "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Ali Imran: 31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar