Senin, Mei 11, 2009

Keutamaan Mengkhatamkan Al Quran


Al Quran sebagai pegangan dan tuntunan hidup umat Islam memiliki banyak keutamaan, terutama apabila dibaca setiap saat dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan membaca Al quran diantaranya adalah mendapatkan kemuliaan dan syafaat di hari kiamat, serta Allah swt akan menjadikannya sebagai manusia yang terbaik bagi orang yang selalu mempelajari Al quran dan mengajarkannya.

Dalam membaca Al quran, penting sekali untuk membacanya dari awal hingga akhir. Karena ayat-ayat pada kitab suci Al quran mengandung firman-firman Allah swt tentang segala hal yang Ia ciptakan termasuk kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Rahmat dan ridho Allah swt akan tercurah bukan hanya pada orang yang membaca Al Quran, tetapi juga pada orang yang khatam membaca Al quran.

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw,
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al Quran dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi)


Beberapa keutamaan mengkhatamkan Al quran antara lain:

  • Merupakan amalan yang paling dicintai Allah swt. Hal ini berdasarkan pada hadits riwayat Tirmidzi di atas, bahwa membaca Al quran dari awal hingga akhir merupakan amalan yang dicintai Allah swt. Bila Allah swt mencintai hamba-Nya yang mengkhatamkan Al quran, maka Allah swt pun senantiasa memberikan rahmat dan ridho kepadanya.
  • Orang yang mengikuti khataman Al Quran, seperti mengikuti pembagian ghanimah. Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al Quran ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al Quran maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Addarimi)
  • Didoakan oleh malaikat. Siapa yang tak mau didoakan oleh malaikat, terutama doa akan keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Karena malaikat adalah makhluk suci yang akan menyampaikan amalan-amalan kita kepada Allah swt, termasuk mengkhatamkan Al Quran. Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al Quran dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat/berdoa untuknya hingga sore hati.” (HR. Addarimi.)
  • Mengikuti sunnah Rasulullah saw. Hal ini tergambar dari hadits berikut: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah saw, berapa lama aku sebaiknya membaca Al Quran?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi)


Di dalam mengkhatamkan Al Quran, Rasulullah saw telah mengajarkan kita tentang waktu yang sebaiknya digunakan ketika hendak mengkhatamkan Al quran. Beliau mencontohkan bahwa tidak boleh terburu-buru dalam membaca dan mengkhatamkan Al quran agar dapat menghayati ketika membacanya serta memahami ayat-ayat Al quran. Batasan waktu paling minimal dalam mengkhatamkan Al Quran adalah tiga hari. Sedangkan mengkhatamkan Al Quran kurang dari tiga hari, Rasulullah saw melarangnya.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al Quran (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al Quran, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

Rasulullah saw tidak pernah mengkhatamkan Al Quran dalam satu malam. Dari Aisyah ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah saw mengkhatamkan Al Quran secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (HR. Ibnu Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar