Jumat, Mei 15, 2009

Meraih Kemuliaan Allah swt


Nabi Muhammad saw bersabda, “Kemuliaan umur dan waktu lebih bernilai dibandingkan dengan kemuliaan harta.”


Tak terasa kita selalu bekerja dari pagi hingga malam dari ke hari. Kita lelah memeras keringat demi mencari sebutir berlian dan sesuap nasi, demi kelangsungan hidup kita. Harta yang kita cari juga demi mendapatkan kemudahan, keberhasilan, kesuksesan, serta mencapai kemuliaan dalam hidup ini. Mengejar kekayaan, mencari ilmu pengetahuan, meraih jabatan dan kekuasaan, seolah telah menjadi mindset orang-orang di zaman sekarang.

Memang menjadi hal yang sangat wajar bila setiap orang menginginkan kemudahan dan berbagai hal tersebut. Menjadi manusia yang hidup di bumi ini memang banyak sekali kebutuhannya. Namun, kemuliaan hidup itu tidak hanya dilihat dari segi materi. Setiap manusia mulia dan sama derajatnya di hadapan Allah swt. Entah itu seorang direktur, selebriti, ulama, dan pengemis sekalipun. Dari situlah, bahwasannya tidak alasan bagi setiap umat untuk saling menghina, saling merendahkan, bahkan saling membunuh. Nauzubillahiminzalik….

Segala aktivitas kita yang bersifat duniawi itu terkadang membuat kita lupa akan urusan ukhrowinya. Kita sibuk mengejar materi sebagai bekal hidup di dunia sementara bekal untuk di akhirat kita lupakan. Sebagai muslim, mulai sekarang marilah kita seimbangkan antara hidup kita di dunia dengan bekal kita untuk kehidupan selanjutnya yang tentu saja lebih kekal, yaitu akhirat. Dan tentu saja, bekal untuk akhirat itu kita capai dengan sebaik mungkin sesuai dengan petunjuk Allah swt (Al Quran) dan ajaran Nabi Muhammad saw (As Sunnah).

Meraih kemuliaan dalam hidup, bila dilakukan berdasarkan syariat Isalam tersebut, Insya Allah tidak hanya dunia saja yang berhasil diraih, namun juga keselamatan akhirat yang dijanjikan Allah swt. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam usaha meraih kebahagiaan dan kemuliaan hidup di dunia serta di akhirat:

  • Bersyukur

Selalu bersyukur atas apa yang telah Allah swt berikan kepada kita. Orang yang bisa bersyukur berarti ia ikhlas dan ridho dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Baik dalam kesenangan dan kesusahan, seorang muslim yang beriman akan selalu bertawakal kepada Allah swt. Bila kita diberi kemudahan, bersyukurlah dengan memperbanyak amal ibadah kita kepada Allah swt. Kalau kita sedang kesulitan, lihatlah orang yang lebih sulit dari kita. Kemudian syukurilah keadaan kita itu dengan berpasrah kepada Allah swt sambil terus berikhtiar. Ketahuilah bahwa orang yang bisa selalu bersyukur akan selalu merasa bahagia. Allah swt juga menyukai orang yang selalu bersyukur kepada-Nya, seperti dalam firman-firman-Nya:

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS. Ad-dhuha:11)

"Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (QS. Ibrahim: 7)

“Mereka (Para Jin) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. (QS. Saba’:13)

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS. Al-Baqarah: 152)

  • Mencari harta yang halal

Ibadah yang kita lakukan seperti sholat, berpuasa, berdoa, berzikir dan lainnya tak akan menjadi berarti apabila kita mencari uang atau rizki dengan cara yang tidak halal. Bagaimana seseorang bisa menjadi mulia dengan banyak harta namun hartanya tersebut didapatkan dari hasil mencuri, korupsi, menipu, memanipulasi, berjudi, usaha prostitusi, ataupun usaha haram lainnya. Bila orang tersebut telah berkeluarga, sungguh kasihan sekali anak dan istrinya yang menelan hasil usaha haramnya tersebut. Kehalalan harta, materi, rezeki, hingga makanan yang kita terima sangat penting demi kelanjutan generasi kita selanjutnya, yang bebas dari berbagai macam penyakit dan hawa nafsu.

Firman-firman Allah swt tentang keharusan mencari harta/rezeki yang halal antara lain:

“Wahai manusia! Makanlah yang halal dan baik dari makanan yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah:168)

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya saja kamu menyembah.” (QS Al Baqarah:172)

“Wahai para Rasul! makanlah dari (makanan) yang baik, dan kerjakanlah amal saleh, sungguh Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun:51)

“Wahai orang−orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik dari yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.” (QS. Al Maidah:87)

  • Memahami agama/ajaran Islam

Untuk menyeimbangan kebahagiaan/kemuliaan di dunia dan di akhirat, ada baiknya setiap muslim terus bersemangat dalam mempedalam dan memahami ajaran-ajaran Islam. Dengan adanya rasa semangat, seseorang akan terus belajar dan mencari ilmu guna memaknai kehidupan yang ia jalani di dunia. Semakin banyak belajar ia akan semakin mengerti tentang tujuan hidupnya, sehingga iapun semakin mencintai Penciptanya, Allah swt. serta Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw. Tatkala ilmunya sudah tinggi dan mencukupi, ia tak akan merasa bangga dan berkuasa, sebaliknya, ia akan berbagi dengan orang lain dan mengajak mereka pada kebenaran.

Demikianlah, selain kita mengejar hal-hal penting yang bersifat duniawi, ada baiknya kita isi hidup ini dengan amal ibadah. Insya Allah hidup kita tidak akan sia-sia karenanya. Kita gunakan umur yang kita miliki ini untuk mempersiapkan diri kita di akhirat nanti. Wallahualam bishshawaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar